Istilah-Istilah yang Terdapat Pada Analisis Teknikal

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan level support dan resistance. Pada contoh-contoh sebelumnya, support resistance ditentukan dengan menarik garis trendline. Namun selain trendline, ada beberapa metode umum lainnya yang sering digunakan yaitu:

  1. Fibonacci Retracement

    Fibonacci retracement (fibo) pada dasarnya digunakan untuk menentukan support dan resistance suatu saham menggunakan historikal rentang harga saham itu sendiri dalam periode tertentu. Cara membuat Fibonacci adalah dengan menarik rentang dari titik tertinggi hingga titik terendah suatu saham pada periode tertentu. Ketika garis fibo ditarik, akan terbentuk dengan sendirinya beberapa garis lainnya untuk dijadikan level support dan resistance.

    Support

    Diatas merupakan contoh cara menarik garis Fibonacci pada saham ADHI yang baru mengalami downtrend. Diambil titik tertinggi dan terendahnya dalam periode downtrend-nya yang paling baru.

    Support

    Hasil analisis:

    • Setelah garis fibo berhasil ditarik, dapat kita analisis pergerakan ADHI cenderung tertahan di level support 1900an karena beberapa kali harganya mengenai level tersebut namun berhasil rebound. Dengan ini level 1900an dapat dijadikan support sekaligus level baik untuk masuk ke saham ini.
    • Saham ADHI sempat rebound hingga menembus dua garis resistance fibo sekaligus namun akhirnya kembali ke area bawah dan beberapa kali mencoba menembus level fibo 2360an namun tidak berhasil. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa fibo 2360 menjadi resistance kuat untuk ADHI.
    • Pergerakan harga ADHI yang terus berada di rentang support 1900 dan resistance 2360 menunjukkan saat ini ADHI sedang berada pada trend sideways.

  2. Moving Average (MA)

    Moving average adalah garis yang melukiskan rata-rata pergerakan harga saham dalam periode waktu tertentu. Untuk trading jangka pendek, periode moving average yang sering dipakai adalah MA5, MA10, dan MA20. Sedangkan untuk trading dengan jangka menengah, moving average yang sering dipakai adalah MA50, MA100, dan MA200.

    Semakin pendek jangka waktu MA yang digunakan, maka volatilitas pergerakan garisnya semakin besar dan semakin sering pergerakan saham menembus garis tersebut, sedangkan semakin panjang jangka waktu MA yang digunakan maka akan semakin kecil volatilitas pergerakan garisnya. Arti dari MA50 yakni garis yang terlukis merupakan rata-rata pergerakan harga saham selama 50 hari kebelakang.

    Garis MA100 dan MA200 sering digunakan sebagai Support / Resistance kuat suatu saham. Ini dikarenakan periodenya yang cukup panjang, yakni 100 hari dan 200 hari, dianggap cukup mewakilkan untuk melukiskan trend jangka panjang suatu saham. Ketika garis-garis ini ditembus maka dapat disimpulkan kemungkinan akan terjadinya perubahan trend jangka panjang suatu saham.

    Contoh kasus:

    Support

    Pada gambar terlihat pergerakan saham BBCA selama kurang lebih satu setengah tahun. Garis biru merupakan MA100 sedangkan garis hitam merupakan MA200.

    Hasil analisis: Saham BBCA sedang dalam trend bullish. Pergerakan harga sahamnya terus menerus menguat dan mengalami rebound setiap menyentuh garis MA100nya. Dapat disimpulkan bahwa garis MA100 BBCA dapat dijadikan support kuat sekaligus level yang baik untuk membeli saham BBCA.

    Support

    Hasil analisis: Pada bulan april – juli 2015, Pergerakan saham BBCA menembus level support MA100, terus melemah bahkan hingga menyentuh garis hitam MA200 dimana seharusnya menjadi support yang lebih kuat dibandingkan MA100. Garis MA100 yang sudah ditembus berubah status dari level support menjadi level resistance, sedangkan level support yang baru terdapat di garis MA200. Terlihat harga bergerak di sekitar garis MA200 yang mana dapat diartikan saham sedang dalam trend sideways sambil menunggu penentuan trend selanjutnya. Garis MA200 yang cenderung datar mengkonfirmasi bahwa trend saham jangka panjang BBCA saat ini sedang dalam posisi sideways.

  3. Trendline

    Sama halnya dengan Fibonacci retracement, trendline merupakan garis yang dibuat secara manual untuk membantu menentukan support atau resistance suatu saham. Di chartbit, ada tiga jenis garis yang dapat membantu menarik trendline yaitu “Ray”, “Trendline”, dan “Horizontal Line”.

    Support

    Ray dan Trendline digunakan untuk menarik garis miring untuk membuat trend naik maupun turun, sedangkan horizontal line digunakan untuk menarik garis mendatar.

    Cara membuat garis trendline cukup mudah, tinggal menghubungkan dua titik atau lebih pada candlestick. Titik yang dipilih biasanya adalah titik-titik tertinggi untuk melukiskan resistance, dan titik-titik terendah untuk melukiskan support. Semakin banyak titik yang dilalui garis, maka semakin valid garis tersebut untuk dijadikan support atau resistance. Berikut beberapa contoh garis support dan resistance pada saham-saham yang sedang downtrend, uptrend, dan sideways.

    Support

    Contoh menarik garis trendline support dan resistance pada saham KLBF yang sedang Downtrend. Trendline atas dikonfirmasi melalui 5 titik, trendline bawah melalui 3 titik.

    Support

    Contoh garis support pada saham CTRA yang sedang mengalami uptrend. Garis terkonfirmasi melalui 6 titik berbeda.

    Support

    Contoh garis support resistance pada saham TLKM yang sedang sideways menggunakan horizontal line.

  4. Pivot Point

    Pivot point adalah tools yang secara otomatis dapat menggambarkan support dan yang ditentukan menggunakan harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan resistance dari suatu saham dalam periode tertentu.

    Di chartbit, Pivot point secara default dihitung setiap satu bulan jika anda menggunakan chart daily, sedangkan untuk chart weekly dan monthly dihitung setiap satu tahun.

    Support

    Ketika sebuah saham mendekati level supportnya, maka probabilitas saham tersebut untuk rebound bertambah besar. Begitu juga ketika sebuah saham mendekati level resistancenya maka probabilitas kemungkinan untuk tertahannya penguatan dan terjadi koreksi bertambah besar.

Binavest©2022